Belasan Rambu Lalu Lintas Laut Tidak Berfungsi
Belasan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) atau rambu lampu lalu lintas laut di sejumlah titik di perairan serta sejumlah pelabuhan di Jakarta dan Kepulauan Seribu tidak berfungsi. Hal itu dikeluhkan nelayan lantaran kerap menyebabkan kapal mereka rusak. Sebab, dengan matinya lampu rambu, nelayan sering terjebak dan menabrak karang yang ada di perairan dangkal saat berlayar malam hari.
Lampu SBNP itu menyala dengan daya dari aki. Tapi akinya itu banyak dicuri oleh nelayan juga
SBNP sendiri merupakan alat yang menjadi pemandu bagi nakhoda saat berlayar malam. Alat yang berbentuk tonggak besi setinggi sekitar 5 meter di atas permukaan laut itu diujungnya terdapat lampu sebagai rambu. Selain dipasang di pintu masuk pelabuhan, SBNP biasanya juga ditempatkan untuk menandai perairan dangkal di sekitar pulau.
Sekjen Himpunan Nelayan Seluruh Indonesi (HNSI) Kepulauan Seribu, Muhammad Rosid (44), mengatakan, akibat banyaknya SBNP yang tidak berfungsi, nelayan merasa kesulitan. Sebab, tidak jarang mereka harus melaut hingga malam dan kesulitan saat akan menepi.
Pusat Jajanan Ikan di Pulau Untung Jawa Terbengkalai"Dalam beberapa bulan ini saja sudah sebanyak 7-8 kapal yang rusak. Ya, itu karena lampu SBNK banyak yang rusak nelayan jadi sering nabrak karang saat layar dekat pulau," ujarnya, Jumat (3/10).
Pihaknya, kata Rosid, berharap agar lampu-lampu tersebut segera diperbaiki. Sebab, dengan rusaknya belasan SBNP menyebabkan nelayan hanya menggunakan feeling dan ingatan akan struktur perairan sekitar pulau saat berlayar.
Kepala Suku Bagian Tata Usaha Suku Dinas Perhubungan Kepulauan Seribu, Iwa Kartiwa mengakui, ada beberapa rambu lalu lintas laut yang rusak. Dikatakan Iwa, banyak diantara rambu tidak berfungsi karena aki sebagai penyuplai energi lampu dicuri oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.
"Lampu SBNP itu menyala dengan daya dari aki. Tapi akinya itu banyak dicuri oleh nelayan juga," katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Transportasi Laut dan Udara (TLU) Dishub DKI, Reni Widiastuti, membenarkan kasus pencurian menjadi salah satu faktor kerusakan pada rambu laut. Dari data yang dimiliki, sejak tahun 2002 hingga 2011, TLU Dishub memiliki 38 rambu laut.
"Dari seluruhnya, ada 14 rambu yang masuk perawatan dinas. Sedangkan yang akan dibangun 2014 ini sebanyak 5 titik," ujarnya.
Menurut Reni, yang juga menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Sudin Perhubungan Kepulauan Seribu tersebut, SBNP yang berada di bawah pengelolaan Sudin Perhubungan Kepulauan Seribu, sejak 2010-2013 sebanyak 19 buah SBNP yang dibangun. Perawatan baru sebanyak 5 buah dan yang akan dibangun pada 2014 sebanyak 3 buah.
"Untuk perawatan memang anggaran kita terbatas. Tapi nanti kita akan periksa mana saja yang masih rusak untuk diusulkan perawatan," tandasnya.